Rule of Readers : Dear all, please no bashing here. You can request what do you want to me about my blog contents. Sometimes i'll accept it and sometimes i'll ignore it. It's depends on your attitude and your request, whether your desire in accordance with the concept of my blog or not. I just post what i want to post, not what you want to read. Because it's personal blog, not a fandom blog or others. So please understand. 감사 합니다 그리고 미안 합니다. Thanks for coming anyway, Happy reading~ ^^

Kamis, 29 Desember 2011

Learn Hangul 3 : Korean words often found in song

Berhubung gue suka dengerin lagu, jadi postingan kali ini gue mau share tentang kata-kata korea yang sering nongol di lagu-lagu. kalo 사랑해요 udah pada taulah ya~ Okay Let's go!

고마워요
Gomaueoyo (be read gomawoyo. Ueo=W)
Thank you (informal polite form)
감사합니다
gamsahabnida
Thank you (formal polite form)
기억
gieok / kieok
memory (sometimes giong / kiong)
너무
neomu
too
지금
jigeum
now
행복해요
haengbokhaeyo
being happy
자꾸
jakku
again
이미
imi
already
운명
unmyeong
fate
다시
dasi
again
정말
jeongmal
the truth / the reality / really
알아요
arayo
knows
햇살
haessal
sunlight
제발
jebal
please
하고
hago
does
않아
anha
it is not
nun
eye
머리
meori
head
머리가
meoriga
headache
심장
simjang
heart
…아파요.
…apayo
I have a… (ex: I have a ballpen. / Ballpen apayo.)
아파요.
apayo
means painful if it is not connected to other words
… 예요.
…yeyo
I have …

Oia,kemarin ada yang nanya tentang sejarah Hangul ke gue, gue jelasin singkatnya disini aja ya. FYI, Hangul adalah nama resmi dari Bahasa Korea yang dipakai oleh Bangsa Korea setelah diciptakan oleh Raja Agung Sejong pada masa Dinasti Chosun pada tahun 1443. Ada pertanyaan lain? Let's share together^^

Learn Hangul 2 : 형제 과 형제 (brother & sister)

~ gara-gara maen hangul sama temen FB gue yang asli korea si Lim Hong June dan rempongin tulisan hangul sama david yang ngejek-ngejek hidung gue pake hangul yang ambyar coz pake google translate ( maap ya dapitwati, gue susah boong :P ) gue jadi tergelitik lagi share a little bit information tentang hangul. Jika ada yang lebih mahir daripada gue yang masih setengah-setengah gini hangulnya atau menemukan kata-kata yang salah tulis/salah arti disini, silahkan dikoreksi & jangan sungkan-sungkan untuk jitak gue. let's learn together \(^^)9 

Tema kali ini adalah : 형제  과 자매  (brother & sister)

형제 (hyeongjae = brother)자매 (jamae = sister), di korea tidak seperti di Indonesia atau Inggris kalo mau panggil saudara perempuan/laki-laki. Ada tingkatannya sendiri-sendiri, tidak asal "kakak/brother/sister". Kalo kemarin-kemarin udah pada nyimak postingan gue yang sebelumnya, pasti udah pada lancar bacanya. It's easy than Chinese or Japanese letters, trust me^^

Langsung aja, check it out!
오빠
oppa
Older Brother (If the speaker is female)
언니
eonni
Older Sister (If the speaker is female)
hyeong
Older Brother (If the speaker is male)
누나
nuna
Older Sister (If the speaker is male)
동생
dong saeng
Younger Sibling (Regardless of speaker’s gender)
애인
aein
sweetheart / boyfriend / girlfriend
연인
yeonin
couple
연애
yeonae
dating
남자친구
namjachingu
boyfriend
여자친구
yeojachingu
girlfriend

Mudah bukan? gue sengaja nulis alfabetisnya sesuai dengan tulisan hangulnya, biar kalian mudah untuk cocokin. Soalnya di beberapa literatur yang pernah gue baca, mereka suka nulis sesuai dengan pengucapanya, bukan tulisan alfabetis sebenernya. Hal itu akan menyulitkan dan membuat bingung bagi pemula yang baru belajar hangul. Lagian pengucapannya & alfabetisnya nggak jauh beda kok, cuma kalo salah di alfabetis dan pengen nulis di hangulnya lagi jadi beda huruf beda makna. 

Misal: 안녕하세요 kalo di alfabetis'in jadinya annyeonghaseyo. tapi mereka biasanya hanya nulis anyonghaseyo atau anyonghaseo, secara pengucapan nggak jauh beda kan?  tapi kalo anyonghaseyo atau anyonghaseo dibalikin lagi ke hangul, jadinya malah kayak gini 안용핫에요 (anyonghaseyo) atau begini 안용핫어 (anyonghaseo). Tu kan jadi beda? bisa mengubah makna juga lo :) no bashing, hanya sekedar mengingatkan. berhati-hatilah dalam mempelajari hangul. Meski dari buku sekalipun. Pengen lebih valid lagi? Belajarlah ke orang korea asli^^

Sabtu, 26 November 2011

antara aku, dia, dan tiwul

nenek-nenek itu

Tadi habis numpang mandi di tempatnya Okta & nganterin jilbab ke tempat Nepil gue mau beli mie ayam di depan Uslifatul Jannah. Gue sengaja milih jalan memutar Glagahsari-Babaran, males puter balik. Suasana Glagahsari sedang crowded saat itu, panas banget pula. Pas dideket Alfamart Glagahsari gue iseng-iseng liat TKP dimana semua charger barang elektronik gue pernah ilang dulu. Dan gue menemukan fakta pilu yang lebih menyedihkan dibanding dengan ingatan lama gue tentang charger gue disana. Disana ada seorang nenek-nenek, looks like over than 80 y.o yang sedang jualan yang entah apa namanya duduk seorang diri. Karena sepi tak ada pembeli, si nenek tidur-tiduran akhirnya.

bentuk tiwul ketika sudah dibuka
Gue mau beli tiwul, makanan yang dijual itu nenek-nenek yang namanya akhirnya gue ketahuin setelah membelinya tapi sudah terlanjur bablas & kenceng ke arah yang berlawanan. Akhirnya gue memutuskan lurus, dan tidak puter balik meneruskan niat gue yang sebenarnya, beli mie ayam. Walo begitu sepanjang perjalanan, hati gue tak tenang sampe-sampe nggak sadar tempat mie ayam yang gue tuju udah kelewatan. Ya Tuhan, gue nggak bisa.. gue nggak bisa nggak beli, bukan karena sedang mupeng banget dengan tiwul, tapi entahlah… ada semacam dorongan batin yang mengharuskan gue beli. 

Setelah puter balik beli mie ayam & naroh mie ayam itu di kos, gue balik lagi ke Alfamart. Hello, Grandma.. Im coming! Kali ini si nenek nggak tiduran lagi kayak tadi, tapi duduk. Bagus-bagus, berarti gue nggak perlu sungkan-sungkan untuk bangunin & beli. Tapi begitu sudah deket kok nyali gue jadi keok gini lagi ya, penyakit lama gue kambuh lagi. Penakut dalam menyapa orang yang baru gue lihat.

korban pelampiasan gue
Dengan stupidnya gue malah masuk Alfamart, mini market yang ada didepan nenek-nenek itu jualan. Hey ya! Nur.. what the hell are you doing right now? Berhubung emang sebenernya nggak ada yang pengen gue beli di mini market jadinya ya gue cuma keliling nggak jelas aja, sambil mengamati nenek-nenek dari mini market yg dinding depanya berupa kaca. Mau beli minuman udah beli es teh tadi, mau beli sabun masih banyak. Akhirnya gue memilih korban pelampiasan gue, sebuah cracker kentang harga promo, haha. Bayar di kasir udah selesei, mbak-mbak kasirnya nanya :

Cuma INI AJA mbak, mau pake plastik?”

iya, ini aja. Nggak usah mbak.. saya masukin tas aja langsung” Jawab gue seolah-olah tak tertusuk, gue mah santai kayak dipantai.

Masih nggak berani beli, gue masih stay di motor gue pura-pura sms’an sambil sesekali ngelirik keadaan si nenek, 1.. 2.. 3.. go! Akhirnya gue maju mendekati si nenek. Sambil duduk gue tanya  :

menika pintenan mbah?” (ini berapaan nek?)

nopo to, tiwul?” (apa toh yang mau dibeli, tiwul?) tanyanya balik

inggih” (iya) jawab gue. Oh, namanya tiwul toh. Akhirnya gue tau namanya, haha.

kalih ewu” (dua ribu) jawabnya singkat.

sebelum dibuka, kayak pocong
tumbas kalih nggih mbah” (beli dua ya nek) jawab gue kemudian.

Bukannya sok kaya, tapi gimana gitu kalo beli cuma sebungkus, dua ribu sekarang bisa buat apa? Gue juga nggak tau sebenernya mampukah gue makan dua bungkus tiwul sendirian, gue berencana malakin anak kos buat makan bareng. Selama pertemuan singkat itu si nenek cerita banyak, tentang hidupnya. Yang beliau cari makan sendirilah, yang barang-barangnya sering dicuri oranglah, yang anaknya entah kemanalah. Sepertinya beliau tidak ada tempat curhat, sehingga gue dicurcolin gini. Ya Allah, how pitty her life! TT

griyanipun pundi mbah?” (maaf, rumahnya mana nek?) tanya gue kemudian

Jawabnya : “bla.. bla.. bla..” nggak begitu terdengar dan nggak nyambung. Sepertinya si nenek sedang asyik bercurcol ria dengan gue dan gue cuma bisa senyum aja karena nggak denger apa-apa, jalanan saat itu sangat ramai, dan kami ada di pinggir jalan raya disamping gue yang rada bolot juga. Setelah proses pembungkusan tiwul selesei si nenek tiba-tiba tanya heran kepada gue,

kok tumbas tiwul nak?” (kok beli tiwul nak?) 

FYI : makanan macam ini yang suka biasanya golongan orang tua, bukan 20th’an macem gue. Nah lo, mati gue.. nggak mungkin kan gue bilang, karena gue kasian.

hee.. nembe pengen kemawon mbah” (hee… lagi kepingin aja kok nek) jawab gue sambil cengengesan, menutupi kebohongan gue.

menika mbah artanipun, matur sembah nuwun, mugi laris” (ini nek uangnya, terimakasih, semoga laris) pungkas gue mengakhiri transaksi. 
 
inggih, matur sembah nuwun” (iya, terimakasih) jawab si nenek.

Gue membalasnya dengan anggukan & senyuman tanda hormat kemudian berlalu menuju motor gue, pas di motor baru gue berani foto’in si nenek dari jauh. Pic’nya ada disini juga. 
Dan gara-gara gue kelamaan muterin Alfamart tadi, mie ayam gue yang tadi gue bungkus udah obesitas segede cacing tambang kayak gini jadinya, jadi serem sendiri pas mau makan TT 
 
mie ayam rasa cacing tambang
Conclusions :
1.  Bersyukurlah! Bersyukurlah! Bersyukurlah! Tak semua orang hidup senyaman hidupmu saat ini
2. Berbagilah, walo tak harus secara langsung benar-benar berbagi karena mungkin dapat menyinggung perasaanya. Dengan membeli daganganya, secara tidak langsung itu akan memeringankan beban hidupnya.

Mengejar foto nenek-nenek sholehah






Gue sering liat nenek-nenek tiap subuh dan magrib lewat kos gue, mau ke masjid deket kos gue neneknya. Masjid yang selama 5 tahun gue di jogja nggak pernah gue singgahi, cuma gue lewatin doang karena kata temen gue kalo sholat disitu lama banget. Dan gue lebih memilih masjid yang letaknya lebih jauh dari kos gue karena sholatnya lebih cepet, haha.. bener-bener contoh yan buruk.

nenek-nenek sholehah pulang I
Jadi, kalo nenek-nenek ini lewat depan kos gue, gue udah nggak heran lagi. Pasti mau sholat berjamaah. Dan kayaknya itu bukan hanya ketika sholat subuh & magrib aja, tapi juga 3 waktu sholat lainya : Isya, Dhuhur, dan Ashar. Seperti yang gue liat beberapa hari yang lalu : Minggu, 26 November 2011.

Hari itu hujan turun lebat, jam menunjukan sekitar pukul 15.00 WIB. Gue yang baru aja makan pagi-siang-sekaligus sore ngulet-ngulet kekenyangan & guling-guling di kasur. Udara dingin sekali, mendukung buat tidur-tidur sore. Entah kenapa tiba-tiba pengen liat hujan, langsung aja gue buka pintu teras atas. Beberapa detik setelah gue buka pintu langsung muka gue disambut dengan hembusan angin yang lumayan menampar muka kencengnya. Iseng-iseng gue nengok ke bawah, Subhanallah.. ditengah kencangnya angin & derasnya hujan itu nenek-nenek yang biasa gue liat nenteng-nenteng mukena+sajadah didepan kos gue itu tetep aja maksa ke masjid. Kali ini dengan aksesoris tambahan : payung, dengan jarik (red : rok’nya nenek-nenek Jawa) dinaikin keatas, sampai paha. Gue langsung speechless.. gue yang masih muda belia ini guling-guling dikamar penuh dengan kemalasan, sedang nenek-nenek ini? *nampar muka gue sendiri make sandal.

Saat itu gue langsung berencana masukin kejadian itu di blog. Gue tau no pic maybe hoax, tapi bukanya gue kabur ke kamar bentar buat ngambil camera digital untuk foto’in tu nenek-nenek dari teras atas, tapi gue malah bengong. Ngeliatin itu nenek-nenek sampai menghilang dari pandangan gue. Saat itu gue baru sadar, Oh My God! Stupidnya, itu barusan kejadian ‘emas’ bisa-bisanya gue bengong aja.

nenek-nenek sholehah pulang II
Akhirnya gue putusin, gue tunggu aja sampai beliaunya balik lagi, gue stay di teras atas dengan nenteng-nenteng camera digital posisi On, tanpa ganti baju dulu/pake jaket. FYI, saat itu gue cuma pake hotpant sama kaos oblong tanpa lengan. Dingin sih, tapi nggak ada yang liat ini, jadi bodo amat. Gue nggak boleh melewatkan kesempatan emas ini lagi. FYI lagi, teras gue pagarnya dari tembok, bukan pagar besi. Jadi orang mau pake kotekapun disana nggak bakal keliatan dari bawah. Tapi gue malu juga sama nenek-nenek, dia hujan-hujan gitu dibela-belain ke masjid la gue? cuma nongkrong di teras jadi kutu kupret tak berguna. Akhirnya gue kabur sholat ashar dulu baru kemudian kembali ke posisi awal, berdiri di teras atas dengan camdi posisi On.

5 menit, 10 menit, 15 menit sudah berlalu.. Tapi si nenek-nenek nggak nongol juga. Gue pegel berdiri disana, akhirnya gue nyeret-nyeret kursi plastik dari kamar gue buat duduk. Udah bosen duduk, gue nangkring diatas kursi, biar gue lebih mudah liat jalan yang tertutup pohon mangga, belum keliatan juga.
Berhubung bosen, akhirnya gue balik ke kamar lagi, kali ini ngambil keripik singkong. Daripada gue menanti dengan menguyah angin, mending gue nguyah keripik. Jadilah gue duduk disana dengan mulut sibuk beraksi sambil sesekali liatin jalanan.

nenek nenek sholehah pulang III
Gue udah hampir nyerah, 45 menit lebih disana.. mau balik lagi tapi kok sayang. Ya sudah, gue tetep faith disana. Yay! Dari kejauhan tampak sesosok manusia pembawa mukena+sajadah dengan payung mendekat ke arah kos gue, Camdi already ON and then, shoot! Tapi ketika udah dekat gue kecewa, itu bukan nenek-nenek sholehah itu, tapi ibu-ibu tetangga gue TT

Pas itu gue udah bener-bener udah hopeless, but yes! Dibelakang ibu-ibu berpayung itu datanglah si nenek-nenek berperisai berpayung suri tauladan kaum hawa itu, gue langsung beraksi. Jepret-jepret sana, sini. Selepas si nenek pergi, gue mikir.. ngapain aja ya di masjid? Sampe-sampe sholat ashar aja hamper sejam’an gitu. Mungkin berdzikir secapek mulutnya komat-kamit. Semoga nanti mendapat surga terindahNya nenek^^ You’re great woman!

Conclusion :

Contohlah nenek-nenek itu dalam beribadah, jangan gue yang sesat ini.

Senin, 21 November 2011

Mengejar Mas-Mas 2 PM Part III : [Pulang] sorrowful in the Train


Gue pulang dari Stasiun Senen hari sabtu tanggal 12/11/11 jam 07.55. Dari Kebon Jeruk Jakarta Barat jam 06.15. Hee.. btw ingatan gue masih lumayan juga ya ternyata, gue nulis ini setelah 8 hari berlalu habis pulang dari Jakarta langsung ngebut Promosi Kesehatan & PBL Herbal yang lumayan menyita waktu. Waktu itu gue pasang alarm jam 05.00, jam 05.30, serta jam 05.45 dan gue nggak ada denger satu alarmpun dari tiga alarm itu. Malah si Amel yang denger, itupun alarm yang terakhir, 05.45. Sepertinya kami benar-benar mati, tidur jam 2 lebih sih. Langsung tanpa di komando kami mandi bebek, dan alhamdulillah langsung dapat taksi ke Senen. Lalu lintas Jakarta belum begitu macet kala itu, masih pagi jadi cepet sampai Senennya.

Pemulung istirahat
Tak berapa lama setelah gue & Amel selesei makan Soto Ayam di Senen, Anggi, Zakia, dan Ketty datang. Kami berempat naik KA. Gajah Wong ke Jogja, dan Zakia naik KA lain ke Cirebon, Katanya kalo ada konser 2 PM lagi kami disuruh ngajak-ngajak. Sampai jumpa di Konser 2 PM tahun depan Zakia^^. Di Kereta kami nggak banyak ngomong, sepertinya semua masih tersihir akan konser tadi malam. Entah apa yang ada dibenak mereka yang jelas kalo gue sih mikir, hari ini mereka ngapain ya? Kapan balik ke Korea lagi? Bla.. bla.. Selebihnya gue menenggelamkan diri bersama MP4 tercinta sambil mengamati pemandangan di luar kereta. Dari gunungan sampah, terpaan hujan, sungai yang seluas bengawan solo, dll. Dan yang menarik hati gue adalah, ketika ada dua orang pemulung yang berteduh di dekat pohon. Sepertinya mereka kelelahan, jalannya sudah pelan sekali. Sekali lagi gue harus bersyukur, orang tua gue Alhamdulillah punya pekerjaan yang insyallah lebih mudah daripada apa yang barusan gue lihat. 

kakek kakek di KA
Jam menunjukkan pukul 15.30 gue terbangun dari tidur gue yang cuma beberapa menit karena kebelet pipis, kembung juga rasanya perut gue minum 2 botol teh Sosro 1 kotak susu Frisian Flag Strawberry. Selepas dari toilet, gue jelalatan sekeliling lagi. Ada seorang kakek yang sebenernya menarik perhatian gue sedari gue duduk tadi. Beliau duduk di bangku depan gue, kebetulan kursi kami berhadapan, beliau duduk tepat di depan Amel. Tadi gue sempet twitteran sama Amel, intinya kasian dengan kakek itu, dari tadi jam 07.55 sampai beliau turun di Stasiun Wates, sekitar pukul 16.15 tak setetes airpun diteguknya, apalagi makanan. Sewaktu Amel makan sebenarnya sudah ditawarin, pas gue minumpun gue tawarin juga. Tapi sama aja jawabanya, “Iya, silahkan. Terimakasih Nak..” Sebuah penolakan halus yang membuat kami bingung harus berbuat apa.

Alm. kakek-kakek gue
Entah kenapa gue jadi tertarik mengabadikan foto kakek-kakek itu, ini dia fotonya. Terlihat sederhana dan apa adanya. Satu kata dengan berbagai rupa yang bisa membuat gue sedih ketika gue melihatnya adalah, ketika gue melihat sosok kakek. Well, gue sudah nggak punya kakek lagi. Tetep punya sih sebenernya, tapi sudah pindah alam 12 Juli 1998 & 01 Mei 2011. Walo begitu gue tetep bersyukur, karena sampai saat ini semua kenangan gue bersama beliau masih teringat, walo tak semuanya terekam dengan jelas di otak gue. Dan lagi, gue masih punya orangtua, nenek & sodara-sodara yang nggak kalah berharga, jadi gue nggak boleh terlalu sedih. *mewek. –END-


When i miss you, just close my eyes and im with you...♬ 

Mengejar Mas-Mas 2 PM Part II : [Konser] disini apes, disana apes, dimana-mana diriku apes ♬ ♪♩


Bau TT
Selama perjalanan ke Mangga Dua Square, gue liat sungai yang entah apa namanya pokoknya bau banget. Sungainya panjang dan lebar, berwarna hitam dengan beberapa sampah mengapung diatasnya, serta seperti yang gue sebutkan tadi, bau. Gue harap 2 PM nggak liat ini, Oh.. Indonesiaku, kenapa ibukotamu jorok sekali? 
Mangga Dua Square
Dan sepertinya harapan gue sia-sia soalnya sungai itu juga melintasi (lebih tepatnya didepanya) Mangga Dua Square, tempat dimana mereka konser dan Novotel Hotel, hotel yang diisukan menjadi tempat persinggahan mereka. Sedikit beruntungnya kalo di depan Mangga Dua Square sungai itu ditutupi jembatan yang menghubungkan jalan raya-Mangga Dua Square, nggak tau deh Novotelnya, semoga dan kayaknya iya

My Ticket (^^)9
Gue sampai Mangga Dua Square sekitar jam 15.00, padahal konser dimulai menurut jadwal 19.30, kata Kety pas konser mereka yang dulu, yang “Live Rocking” konser jam 20.00 tapi hottest (sebutan untuk fans 2 PM) udah bertebaran jam 16.00’an. Jadi kami memutuskan untuk makan dulu. Kata @HottestID, akun twitter fansbase 2 PM Indonesia di Lower Ground Mangga Dua Square ada KFC, lumanyanlah buat ngisi tenaga, makanlah kami disana. Berhubung dari kaos kami udah keliatan kalo kami Hottest, tiba-tiba ada reporter dari majalah antah berantah yang mau wawancarain kami, berasa gimana gitu, haha.
@ MDS, nunggu Anggi dkk

Jam 16.00 kami naik ke lantai 8, ke Nirvana Hall. Tempat dimana konser 2 PM akan digelar. Sengaja kami memilih naik via Eskalator, biar bisa cuci mata sekalian. Mata kami tertahan di keramaian lantai 3. Ada apa ini? Ternyata Hottests sudah banyak disana, ngantri Eskalator ke lantai 4 yang sengaja ditutup. Akhirnya kami duduk-duduk bengong disana, ikut ngantri. Gue sempet kenalan sama Hottest asal bandung juga, namanya Dwi. Dwi bilang liftpun hanya bisa sampai lantai 3, kalo dipencet ke lantai 4 nggak mau, mentok di lantai 3. Oia, kami senasip, belum punya kaos 2 PM. Amel, Anggi, dan Kety udah pesen via Internet, dan gue tahunya udah telat. Jadi gue cuma make baju favorit gue aja. Kami liat ada yang jualan kaos 2 PM, sepertinya anak HottestID. Berhubung kami sama-sama suka Nichkhun jadilah kami kembaran kaos Nichkhun. Zakia pengen tapi masih ragu-ragu, akhirnya dia beli kaos yang tadinya sudah di pesen Dwi via Internet. Jadilah kami berenam berkaos 2 PM. We’re pround be Hottests.

@ Lantai 3 MDS
Sekitar 18.00 , Eskalator ke lantai 4 dibuka. Tapi tunggu dulu, pake ngantri. Yang tiketnya Diamond & Gold di dahulukan, kami yang Festival & Bronze harus sabar menanti. Gue kehilangan Dwi saat mau masuk ke Eskalator menuju lantai 4. Sejak saat itu kami tak pernah bertemu lagi, sedih.. belum sempet tukeran no.Hp. Padahal walo baru kenal kami langsung cocok, sama-sama suka Nichkhun, langsung ganti baju gantian saling tungguin di toilet yang kebersihannya astagfirullah banget tapi maksa tetep kami pake demi 2 PM. Saat itu sangat ramai, I missed her.

L to R : Me, Zakia, Ketty, Amel., Anggi
18.45 gue masih di lantai 4, 4 lantai lagi harus ngantri menuju lantai 8 padahal konser dibuka 19.30. Seperti biasa.. kalo ada yang harus apes diantara satu kelompok yang ada guenya, ya guelah yang apes. Setelah kehilangan Dwi, kemudian gue terpisah dengan Amel, Anggi, Zakia, dan Ketty. Mereka kloter terakhir yang boleh naik, sementara gue berada di barisan pertama dimana harus menunggu kloter terakhir tadi naik dulu, gue cuma bisa bengong liat mereka naik meninggalkan gue. Ada sih, yang naik habis mereka, tapi they’re Gold tickets, gue yang Bronze emang harus sabar. Dapat Bronze aja udah untung, kemarin pas mau beli kehabisan.. tiket online sold out dalam jangka waktu 15 menit, tiket Bronze ini gantiin punya Caca, dia nggak bisa liat gara-gara Ujian Mid Semester, dan gue setiap jum’at-minggu libur kecuali ada kuliah tamu dari praktisi. Berhubung nggak ada kuliah tamu jadi gue bebas, lebih tepatnya juga membebaskan diri dari Rapat Mingguan Panitia Sumpahan Apoteker angkatan gue & Survei Lokasi Promosi Kesehatan kelompok PBL gue yang ada dihari jum’at, maaf ya teman.. sekali ini aja, demi 2 PM.

Lautan Hottest Lt.3 MDS
Back to basic, pas gue sampai Lantai 5, mereka sudah naik lagi. Ya! I have to fight alone, mana gue harus bawa tas ransel berikut semua barang-barang gue, rempong banget. Kata Amel dia pulangnya paling cepet Sabtu siang, nunggu saudaranya. Jadi gue mau ikut Anggi dkk langsung yang sudah pasti pulang sabtu pagi, soalnya minggu gue ada kuliah tambahan dari praktisi. Biar nggak ribet bolak-balik ke Kebon Jeruk & ngerepotin sana sini gue bawa aja semua barang bawaan gue, awalnya 2 tas gede, Alhamdulillah bisa gue ringkas jadi 1 tas ransel yang maha berat aja. Setelah sampai Mangga Dua Square si Amel baru bilang, jadinya dia pulang sabtu pagi bareng kita, Ya Allah.. dari tadi kek bilangnya TT biar aku nggak rempong. FYI : Amel-Aku & Anggi-Ketty-Zakia nginep rumah yang berbeda di Jakarta, Amel-aku ada dirumah saudaranya Amel, Anggi dkk ngekos harian. 

tempat konsernya
Akhirnya sampai juga ke lantai 8, it’s about 07.20 PM. Selama melewati 5 lantai itu banyak sekali pemeriksaan yang harus kami jalani, tas ransel gue yang maha gede tu mau di periksa sama petugas kemananan. Pas mau di bongkar gue bilang aja isinya baju & kosmetik. Padahal sebenernya ada makanan & minuman yang sebenernya nggak boleh dibawa pluss.. baju dalem. Mampus gue kalo dibuka di forum umum diantara 5000 hottest disana. Alhamdulillah nggak jadi dibuka, udah serem liat dari luar kayaknya. Kayak bisul mau pecah, bengkak. Sampai pada pemeriksaan terakhir : Tiket, gue yang cuma Bronze bisa-bisanya nyasar di tempat Festival, Haha.. dasar tak tahu diri! Padahal petunjuk mana yang Festival mana yang Bronze itu deketan lo, bisa-bisanya mata gue jereng. Sebelum ditendang sama Hottest Festival, gue kabur duluan mencari tempat dimana seharusnya gue berada. Dan akhirnya gue menemukan tempat duduk gue, PP 24. Cukup jauh dari panggung tapi masih keliatan, bersyukur ajalah yang penting bisa liat 2 PM.
b4 Concert

20.40 Konser dimulai, telat 50 menit. Dan kami, Hottests Indonesia sangat-sangat menikmatinya. Konser dibuka dengan lagu yang di ciptakan Junsu Oppa, “Hot”. Jangan ditanya efek lampu panggung & soundnya, bener-bener oke punya. Suara & Dance mereka? Of course so good! Powerfull & no lipsync. Pas mereka nyanyiin “Thank You” (lagu yang khusus mereka dedikasikan untuk para hottest) seperti di konser yang sudah-sudah : mereka menebar mawar merah bagi hottest yang beruntung, Dan nggak usah ditanya gue yang suka apes, Bronze, dan JAUH dari panggung jangankan dapat bunganya, dapat keranjang bunganyapun enggak. Tapi gue tetep seneng, finally, I saw ya.. 2 PM. Gue sempet mewek pas Junsu Oppa nyanyiin “Alive” nggak percaya akhirnya ngeliat 2 PM pake mata gue sendiri. Tanpa terhalang apapun, nggak dari TV atau dari laptop. Selain tampil berenam, mereka Solo dan atau duet juga, Junsu Oppa Solo’in “Alive”, Nichkhun Oppa & Taecyeon Oppa duet “My Valentine” OST Dream High, Junho Oppa & Wooyoung duet “Back To You”, Chansung Oppa Solo’in theater dimana dia jadi kesatria yang ngalahin musuh-musuh 3Dnya (jadi musuhnya adalah anime dengan efek spektakuler, kayak yang jagain Sekolah Sihir Hogwartz di langit-langit di Harry Potter itu nah, yang item-item suka terbang-terbang kayak hantu, lupa gue namanya) Nichkhun juga jadi Angel, dia ditarik naik ke atas. 

2PM, My Oppadeul^^
Lampu panggung dipadamkan, hanya pas dia aja yang setengah terang. Di layar kemudian muncul sayap putih bersinar terang tepat di belakang Nichkhun, jadilah dia malaikat. Tepi sayap itu kemudian berwarna kuning, berubah orange, kemudian merah menyala dengan bagian dalam lagi tak lagi putih melaikan hitam terbakar, jadilah dia devil. My Devil Khunnie^^ Oia, pas Junsu Oppa ngomong pake bahasa Indonesia, “Ayo, berpacaran denganku” membuat hottests histeris, termasuk gue. Haha.. ini kalo Radit temen gue yang suka banget sama Junsu Oppa denger langsung pasti nangis-nangis. Nggak enak nonton konser demikian jika cuma duduk diem aja, apalagi genre 2 PM adalah K-pop yang cenderung dance & techno gitu, jadi kami jingkrak-jingkrak diatas kursi bersama, remuk-remuk deh itu kursi. Nggak ada gold, silver, festival, ataupun bronze atau diamond sekarang, semuanya gila. si Zakia yang ELF nyasar juga jingkrak-jingkrak sampai mau jatuh dari kursi. Zakia sebenernya lebih suka Super Junior dia datang karena gantiin kakaknya, Nabila yang lagi pendadaran.

Official Merchendise Original 2PM
Konser diakhiri jam 22.30 dengan lagu terakhir remix of Hands Up dan lemparan kaos yang di pakai Taecyeon & Chansung. Total lagu yang dibawakan 2 PM ada sekitar 21 lagu non stop. Mereka berjanji akan datang ke Indonesia tahun depan. Tentu aja itu disambut hangat oleh hottests, termasuk gue. Taon depan gue akan beli tiket festival biar bisa liat mereka dari dekat & bisa dapat bunga. Setelah itu, kami berlima berburu Official Merchendise dari JYP Entertaiment, Agency 2 PM. Berhubung resmi dan Made in Korea, jadi harganya lumayan. Gue sengaja memilih yang harganya terjangkau oleh kantong gue & awet : 2 PM’s Mirror, IDR 46. Anggi-Ketty-Zakia beli kas kertas 2 PM sama apa gitu, lupa gue 2 PM’s Card kayaknya. Amel beli 2 PM’s Cards, sama 2 PM’s Scraft. Photo Booknya udah sold out sejak gue datang. Selain itu gue juga beli Pin 2 PM, kalo yang ini bukan merchendise resmi sih, cuma buat kenang-kenangan aja. Kami ngantri merchandise sekitar 2 jam disana, tahu-tahu 00.30. Gue pulang ke Kebon Jeruk 01.00 & nyampe sana sekitar 02.00, nunggu taksinya lama.. pada nggak mau pake argo semua. –To Be Continued-