![]() |
Jaman dulu, mau kuliah |
Namanya singkat Miftahul Jannah, biasa dipanggil Anna. Namun kenangan bersamanya tak sesingkat namanya, nggak cukup diceritakan dengan 1 postingan . Karena kami sudah sangat lama bersama, 5 tahun. Dia bukan sekedar temen kos gue atau adek tingkat gue di kampus, tapi juga sekaligus perpustakaan berjalan tentang hal – hal kefarmasian dan Bahasa Inggris. Dia suka ilmu sama kayak gue, kalo ada yang bikin kami penasaran pasti langsung kami kejar. Bedanya, dia cerdas dari sananya, gue cerdas dari mananya? (*o*)>
Hal yang lain yang menyebabkan kami dekat adalah, kami sama – sama menyukai 2PM & BEAST. Waktu konser 2PM di Jakarta 11 November 2011 kemarin sayangnya hanya gue yang bisa nonton. Dan dia? Karena ada urusan kampus nggak bisa nonton. Kalian tahu apa yang dilakukan ketika konser sedang berlangsung? Dugem dikamar gelap – gelapan dengerin lagu 2PM yang sedang dinyanyiin live di Jakarta. Yap! Bener sekali, dia tongkrongin akun – akun Hottests (fandom 2PM) di twitter untuk liat info update lagu apa yang saat itu lagi dinyanyiin, habis itu dugem & nyanyiin lagu yang sama sendirian dikamar. Udah beneran stress tu anak kayaknya. :p
Wisuda gue, sama temen yg lain |
Dia tahu jelek - jeleknya gue, semuanya. Karena dia seperti tembok, tipe pendengar yang sangat baik. Gue galau, dia ikutan galau. Gue nangis, dia mimpi buruk hal yang gue tangisin. Habis itu nilainya sempet jatoh, eh gue yang ditimpukin. :p Mianhaeyo boneng… I never means to do it. 2 tahun terakhir ini kami agak jauh. Bukan karena musuhan, hanya aja kesibukan dia sebagai mahasiswa akhir S1 dan mahasiswa profesi dan gue sebagai mahasiswa profesi dan kemudian Apoteker Muda sangat padat yang memaksa kami untuk jarang berinteraksi.
Dan waktu berjalan begitu cepat. Hari ini, 20 September 2013 dia pulang ke tanah kelahirannya, Bima, Nusa Tenggara Barat. Bibit bunga itu telah selesai disemaikan, tiba saatnya dikembalikan ke tempat dimana dia dulu berada. Studinya telah selesei dengan tepat waktu bahkan cumlaude di Profesi. Alhamdulillah ya Bon, (Bon = Boneng, nama panggilan dia dari gue) balas dendam kita terlaksana. Nggak bisa cumlaude di S1 tapi cumlaude di Profesi :D Dia pergi, sedih? Nggak usah ditanya. Apalagi kalo inget gue belum anterin dia ke Paris. Tapi nggak mau keliatan cengeng didepannya dong, bisa mati kesenengan ntar dia hanya aja yang namanya hati siapa sih yang bisa bohong? Yes, I missing her, adek yang kadang bisa jadi kakak gue juga.
Hal yang nggak tergantikan adalah gayanya memanggil gue, “Omma~” (Bahasa Korea, artinya : mama, emak, ibu, etc) Pernah ada 2 temen gue yang memanggil gue dengan sebutan yang sama. Ketika yang manggil gitu si Boneng rasanya biasa aja, karena memang sudah terbiasa mungkin. Dan ketika yang manggil orang lain rasanya janggal banget yak?
Berikut surat terbuka gue ke dia, gue sengaja nulis disini dan nggak ngomong langsung karena kalo ngomong langsung, sebelum selesei ngomong udah mewek duluan kayaknya, selain itu.. hmm, gue bukan pengekspresi perasaan yang baik didepan orang yang gue sayang. Jatohnya galak mulu jadinya~ :p
Berikut surat terbuka gue ke dia, gue sengaja nulis disini dan nggak ngomong langsung karena kalo ngomong langsung, sebelum selesei ngomong udah mewek duluan kayaknya, selain itu.. hmm, gue bukan pengekspresi perasaan yang baik didepan orang yang gue sayang. Jatohnya galak mulu jadinya~ :p
Dear Boneng,
Maaf ya bon, aku tak mengantarkanmu ke Bandara Adi Sucipto tadi pagi. Sengaja, karena bandara selalu berarti air mata bagiku. Dan aku enggak suka itu, perpisahan dan air mata. Maaf juga jika selama ini aku jadi pengganggumu, tanya ini – itu, tarik – tarik minta ditemeni kesuatu tempat, palakin es krim, memaksamu mendengarkan corcolan nggak jelasku, gedor - gedor pintu kamarmu malam – malam hanya karena aku takut kecoa, dll. Yak, jahat amat kayaknya aku selama ini? Maaf, aku bukan kakak yang baik.
Semoga segera mendapat pekerjaan yang kamu inginkan, jodoh yang kamu harapkan, dan semua yang terbaik buatmu. Take care, and please life happily over there. Karena aku tahu, disana akan selalu ada orang – orang yang menjagamu dengan penuh cinta, jauh lebih baik daripada kami disini. Semoga kita bisa bertemu kembali disebuah kesempatan yang lebih indah. Amin.
Terima kasih juga untuk semua waktu dan perhatiannya(*). Thanks a lot anyway.
From Jogja with love, Omma~
(*) Hee.. dialah orang yang paling tahu suhu tubuh gue suka naik kalo kecapean, demam. gue suka terharu kalo diperhatiin sama orang yang bukan sodara gue. Seseorang yang sebelumnya tak pernah mengenal gue, tapi seiring dengan berjalannya waktu menjadi dekat dan sudah menjadi seperti sodara. Perasaan seperti itu yang sering membuat gue bertanya – tanya, How come? Golongan darah beda, lahir dari rahim yang berbeda pula, tapi bisa saling mengasihi satu sama lain.
Memang benar, tak ada pertemuan yang abadi. Tapi sama halnya dengan pertemuan, perpisahanpun tak ada yang abadi. Satu - satunya yang abadi selain tuhan adalah, ketidakabadian itu sendiri.
Just info nggak penting Bon, ini nulisnya pake backsound MBLAQ - It's War di Winamp. Lagu yang terakhir kamu kenalin kemarin, lagu yang mungkin akan selalu mengingatkan kalo Omma punya Boneng di Bima sana. :))