Gue masih inget, temen-temen gue si Ajeng, Trisna, sama Sinta pernah bilang, "Hujan itu membawa berkah". Pas mereka bilang kayak gitu gue diem aja sambil mikir, benarkah? Karena meskipun gue suka hujan kalo kehujanan gue juga sebel, basah-basahan. Belom lagi harus sesegera mungkin nyuci baju, keringin mantol, dll. Sebagai seorang Apoteker Pengelola Apotek gue juga tambah sebel, karena kalo hujan orang jadi ogah ke apotek, pendapatan apotek jadi turun, inkaso jadi tersendat, dan berakhir dengan puyengnya kepala gue. Bayar inkasonya darimana?
Yak, itu yang sering gue omelkan, bayar inkasonya darimana? Tapi sepertinya gue harus berhenti ngomel dan bersyukur berkali-kali. Karena kalopun hujan setidaknya gue nggak harus kerja dengan basah-basahan atau mengeluarkan tenaga ekstra, karena ternyata ada yang lebih miris dari sekedar "bayar inkasonya darimana?" Check this out!
![]() |
Penjual |
Ini serius lo, *jangan ngomong "miapah?" kalo nggak pengen gue tabok pake daun kelor biar jinnya keluar* motor si bapak ini mogok karena hujan, dan kelapa mudanya masih banyak. Dia dorong motornya ditengah hujan lebat di depan Apotek gue, sampe ngos-ngosan gitu tadi. Nyeri liatnya...
![]() |
tukang juice |
Dan ini, juice. Adakah yang berminat beli juice ditengah hujan lebat seperti itu? jalanannya aja sampe banjir bandang. Jadi, apakah hujan itu membawa berkah? Tergantung darimana liatnya kalo menurut gue, nggak bisa dipukul rata. Ada kalanya iya, ada kalanya enggak. Iya, ketika para petani membutuhkannya untuk tanaman mereka atau pada saat terjadi kebakaran hutan, dan tidak pada situasi seperti ini. Sekian.^^
Segala hal di dunia ini memang seperti mata koin, ada dua sisi yang jauh berbeda. Baik/buruknya tergantung darimana kita melihatnya.