Rule of Readers : Dear all, please no bashing here. You can request what do you want to me about my blog contents. Sometimes i'll accept it and sometimes i'll ignore it. It's depends on your attitude and your request, whether your desire in accordance with the concept of my blog or not. I just post what i want to post, not what you want to read. Because it's personal blog, not a fandom blog or others. So please understand. 감사 합니다 그리고 미안 합니다. Thanks for coming anyway, Happy reading~ ^^

Senin, 12 Maret 2012

どうもありがとうございました, Devita :)

Sebenarnya sejak hari minggu (11 maret) kemarin paket dari temen gue yang sekarang lagi ada di Jepang nyampe, isinya oleh-oleh dari Korea, negeri impian gue. Rasanya langsung pengen treak di facebooknya, ARIGATOUUUU…” tapi gue urungkan, karena gue pengen say thank you lewat blog ini. Yah, ini emang nggak sebanding dengan apa yang dia kasih ke gue.. tapi seenggaknya ini yang terbaik yang bisa gue lakuin buat dia, setidaknya untuk saat ini. Mau ngirimin balik gudeg ke Jepang juga pasti udah jamurnya mengering pas nyampe jepang. Bisa-bisa dikira ngirimin keripik jamur bukan gudeg. 


Disurat 4 bahasa yang kebanyakan make bahasa jepang itu, ada gambar kelici & ditulis dengan tinta warna ungu. Well, gue semakin yakin kalo yang ngirimin itu benar-benar si depong aka devita, bukan Alien dari laut Cina Selatan.

Devita sayang, ini gue kasih foto bukti bahwa apa yang kamu kirimikan telah benar-benar sampai ditangan gue. Andai kamu tahu betapa sintingnya gue pas bangun tidur tiba-tiba disodorin temen kos paket ini, senyum-senyum kayak orang gila kehabisan obat gue seharian :)

Ternyata ini paket udah lumayan lumutan ada di tangan ibu kos gue. Biasanya dikirim langsung lo ke kos gue, tapi entah kenapa yang satu ini limited edition... itulah alasan kenapa paket ini nggak nyampe-nyampe di tangan gue :p
 
Percaya atau enggak, sehari sebelum gue nerima ini paket, gue mimpi kalo paket ini sebenernya udah ada di tempat dimana gue suka lalu lalang tempat itu kalo ke kampus, tapi tempatnya sedikit nggak jelas. Karena ngerasa nggak ada yang harus dilihat, gue cuma lalu lalang aja disana. And did you know? rumah emak kos gue terletak diantara kampus dan kos gue. Jika seperti ini, apakah mimpi hanya sekedar bunga tidur?

Oia, Bersama ini pula gue sertakan tweet-tweet'an galau gue tentang semua ini di twitter. Gue nggak tahu twitter dia, makanya gue cuap-cuap pede aja disana, kalo gue ngomongnya di facebook, ntar dia baca lagi. Sepertinya settingan awalnya adalah semacam ngasih surprise buat gue, pas gue tanya ngapan minta alamat gue dia jawabnya seperti menutupi sesuatu, karena menghormati niatnya itulah gue treak-treak gilanya di twitter, dan sekarang saatnya show up ke dia gimana autisnya gue di twitter :










(Maaf kalo print screennya nggak gitu gede, itu udah maksimal biar bisa nongol disini. silahkan save image as kalo pengen lebih jelasnya. Btw big thanks to Mas bro Widi yg udah ngajarin print screen pake lepi anehku, *otakku yg aneh ding* )

Dan saatnya ngomong serius, *pasang kosa kata formal*

Devita, terima kasih...

Karena menganggap impianku bukan sesuatu yang pantas untuk di tertawakan

Karena supportnya dengan cara yang so so so touching :') *mendadak unyu*

Karena masih mengingatku yang mupeng ke Korea ketika kamu main kesana

Karena telah menyediakan waktu untuk bersusah payah mencari & mengirimkan souvenir buatku

Karena rela menyisihkan sebagian uang kamu untuk semua ini. biaya hidup disana mahal, ditambah lagi banyaknya pesenan-pesenan barang dari temen kamu,aku tahu kamu disana buat belajar.. bukan buat jadi tempat penitipan pembelian barang atau parahnya tempat 'todongan' souvenir, jadi aku nggak berharap apapun dari kamu, cukup kamu bahagia & belajar dengan baik disana aja.

dan terima kasih telah memaksaku membaca huruf hiragana sampe setengah mati >< udah banyak yang lupa *tampar diri sendiri*

Salah satu hal yang membahagiakan adalah ketika seseorang mengingat hal kecil tentangmu yang kamu pikir mereka tak akan mengingatnya
どうもありがとうございました, Devita. Really thank you :)